This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 04 Desember 2012

MAD Gaul dengan Google Earth dan Video



Salah satu tujuan utama MAD Prioritas Usulan dalam kontek PNPM Mandiri Perdesaan adalah disepakatinya daftar prioritas / rangking usulan desa. Mekanisme umum pembuatan prioritas kurang lebih sebagai berikut :

  1. Tim verifikasi di depan forum MAD menyampaikan rekomendasi atas sebuah usulan
  2. Peserta MAD kemudian dibagi dalam beberapa kelompok diskusi
  3. Peserta diskusi kelompok :

-          Mencermati proposal
-          Menggali informasi usulan dari perwakilan desa pengusul
-          Mencermati rekomendasi Tim Verifikasi,
-          Kemudian dibuatlah rangking usulan

   4. Diskusi pleno menggabungkan nilai dari diskusi kelompok
5       5. Diperoleh peringkat usulan se kecamatan.

Dengan mekanisme standart seperti tersebut, sisi kelemahannya adalah peserta diskusi memiliki informasi yang terbatas terhadap realitas lapangan dari usulan itu. Dengan informasi yang minim, dikuatirkan menghasilkan sebuah prioritas usulan yang tidak sesuai fakta lapangan dan kurang sinkron dengan maksud tujuan program.

Ada sebuah solusi alternatif yang diharapkan dapat memperkaya informasi bagi peserta diskusi di MAD, sehingga daftar skala prioritas yang dihasilkan lebih berkualitas. Alternatifnya adalah dengan memanfaatkan tehnologi informasi yang saat ini bisa dimanfaatkan yaitu dengan membuat media presentasi yang berisi tentang informasi seputar usulan desa. Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan alat-alat: Kamera terutama yang bisa merekam video, Komputer, LCD Projector. Juga dibutuhkan beberapa software pendukung seperti: Google earth, powertpoint, pengolah video serta jaringan internet.

Adapun langkah-langkah pembuatannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  1. Pengumpulan Data
Data yang dimaksud disini berupa gambar-gambar kondisi usulan kegiatan, bisa berupa foto maupun rekaman video.
Pengumpulan data bisa dilaksanakan pada waktu tertentu atau bersamaan saat ada kegiatan verifikasi.

Di bawah ini contoh pada saat kami mengumpulkan data kondisi jalan di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. 


Kemudian, mengumpulkan gambar yang berkaitan dengan posisi / lokasi usulan. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan software Google Earth. Untuk dapat memanfaatkan Google Earth ini tentunya harus terhubung melalui jaringan internet. Bagi yang belum mempunyai software Google earth, dapat mendownload disini.

Nah, ketika kita sudah berada/ aktif di Google Earth ini, bisa langsung mencari lokasi usulan. Setelah ditemukan, tandai secara khusus. Setelah ditandai, simpan hasilnya dalam format gambar (Save As). Dari google Earth sekaligus juga dapat kita terka volume sebuah usulan.

Berikut contoh hasil penelusuran lokasi usulan kegiatan dan tanda garis merah yang dibuat menunjukan lokasi usulan.

  2. Pengolahan Data
Dari data yang terkumpul (Foto, Video, Gambar hasil Google Earth), kita olah menjadi bahan presentasi, bisa dalam bentuk Power Point, Video Presentasi, dll). Tentunya perlu dikemas sedemikian rupa sehingga media presentasi yang kita buat menjadi menarik bagi peserta MAD.
Berikut contoh hasil pengolah data dengan power point dan sekaligus dibuat link dengan sebuah video yang yang terkait dengan usulan tersebut. 


  3. Presentasi Data
Media presentasi yang sudah jadi, kemudian ditampilkan di depan forum MAD melalui perangkat LCD Projector. Pelaku presentasi bisa Ketua MAD, Tim Verifikasi, Fasilitator atau pihak berkompeeten lainnya. Waktu penayangan bahan presentasi tersebut bisa pada saat Tim Verifikasi menyampaikan hasil rekomendasi atau menjelang diskusi kelompok. Intinya, pada waktu peserta MAD akan berdiskusi kelompok, mereka telah memperoleh gambaran nyata sebuah usulan kegiatan.


Cara tersebut di atas tentunya tidak dapat diterapkan di semua wilayah, karena adanya beberapa prasyarat pendukung untuk mewujudkannya, seperti internet, LCD projector, dll. Tapi di beberapa tempat lainnya, setidaknya hal tersebut tidaklah sulit dilaksanakan. Bila terlaksana, hal ini bisa lebih melengkapi dan meningkatkan mutu penggunaan peta sosial yang selama ini sudah kita lakukan. Dan, .. akhirnya hasil akhir yang diharapkan adalah sebuah daftar skala prioritas yang lebih berkualitas.

Senin, 03 Desember 2012

Pelatihan Dasar-Dasar Manajemen Kelompok

Sumber : Suara Merdeka, 4 Desember 2012

Promosi Produk Kelompok Lewat Forum Pertemuan



Banyak cara dan media untuk mempromosikan produk kelompok binaan UPK. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan forum-forum pertemuan di tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, dan lain-lain. Dalam momentum pertemuan tersebut, banyak pihak atau unsur terkait yang hadir. Sebagai sebuah produk baru ataupun produk lama tapi jangkauan pemasaran masih sempit, tentunya mereka butuh promosi. Nah,... apa salahnya disebuah forum yang biasanya dihadiri banyak orang tersebut kita manfaatkan untuk membantu aspek pemasaran produk kelompok. Murah meriah kan?! Tidak harus ada target terjadi transaksi penjualan yang banyak, minimal produk mulai dikenal masyarakat itu sudah cukup lumayan. Peribahasa mengatakan: Tidak kenal Tidak Sayang.
 
Foto di bawah ini adalah salah satu contoh pemanfaatam momentum MAD Prioritas Usulan (1 Desember 2012) di Kecamatan Purwanegara untuk media promosi produk kelompok binaan UPK. Tidak sulit koq untuk mengadakan kegiatan tersebut.

  1. Mendata produk-produk kelompok binaan UPK
  2. Mengundang kelompok binaan dalam forum MAD, sekaligus didorong untuk berpartisipasi dalam ajang promo tersebut
  3. Panitia MAD memfasilitasi tempat dan alat yang dibutuhkan dan di tempatkan yang strategis di area ajang MAD.
  4. Ketua forum MAD membantu mempromosikan di forum MAD tentang produk kelompok

Cukup !!!!



Selasa, 27 November 2012

Merajut Untung dari Kerajinan Rajutan


Sejak beberapa bulan terakhir, ada satu pemandangan yang berbeda di  Dusun Muntangsari,  Desa/Kecamatan  Purwonegoro, Kabupaten Banjarnegara. Beberapa ibu-ibu rumah tangga asyik bercengkerama, tertawa dan tangan-tangan terampil sibuk menyulam.

Ya, mereka adalah anggota kelompok Bintang Mandiri yang sedang mengadakan kegiatan belajar bersama membuat aneka produk dengan bahan dan model rajutan. Termasuk yang terlihat pada hari Selasa, 27 Nopember 2012, bertempat di rumah kosong milik warga setempat, mereka asyik sedang belajar merajut. Menurut ketua kelompok Bintang Mandiri, Esti Jumiyanti, pertemuan latihan bersama anggota kelompok seperti ini sudah berjalan lebih dari lima kali. Menurutnya, dengan cara berkumpul seperti itu mereka bisa saling belajar untuk membuat produk yang bagus serta bisa menambah semangat usaha.

Selanjutnya, dia mengatakan, bahwa pelatihan ini dilaksanakan secara mandiri. Jadwal pelatihan setiap hari Selasa dan Jum’at. Peserta rata-rata delapan orang yang merupakan para anggota kelompok.
Disamping mengadakan kegiatan belajar dan produksi bersama, kelompok juga melakukan pembenahan di bidang lain kelompok, misalnya administrasi, organisasi, permodalan dan jaringan.

Untuk bidang administrasi, kelompok telah memiliki beberapa buku administrasi kelompok, antara lain: buku kas, buku anggota dan pengurus, buku tamu, buku tabungan anggota, buku notulen, dan lain-lain.
Mengenai organisasi, kelompok telah menyusun kepengurusan terdiri dari Esti Jumiyanti (Ketua), Siti Khatijah (Sekretaris), Gian Briansih (Bendahara). Jumlah anggota sementara sebanyak 9 orang dan rencana akan terus ditingkatkan. Sedangkan mengenai permodalan, kelompok saat ini baru memiliki asset senilai 1 Juta hasil tabungan/iuran atau andil para anggota. Di kelompok disepakati adanya tabungan pokok Rp. 100.000/orang dan simpanan wajib Rp. 2.500/orang/bulan.

Selain itu, kelompok juga mencoba aktif mengembangkan jaringan pemasaran dan kerjasama dengan pihak lain. Sistem pemasaran produk saat ini masih sederhana, melalui promo dalam forum-forum pertemuan, keliling menawarkan produk, dan dititipkan di toko. Memang pemasaran masih dalam lingkup kecil. Hal ini karena kemampuan poduksi masih terbatas, yang mana ini tidak terlepas karena kendala: permodalan, kesulitan pengadaan bahan baku dari sekitar Banjarnegara serta penguasaan ketrampilan anggota yang masih perlu terus ditingkatkan.

Adapun produk-produk kerajinan yang saat ini sudah mampu dihasilkan antara lain: tas, dompet, Bros,taplak, aneka produk berbahan Flanel misalnya tempat HP.

Berikut Foto-foto produk mereka : 











Senin, 26 November 2012

Pelatihan Pembuatan Pakan & Nutrisi Ternak Unggas Bersumberdaya Lokal



Kulit kacang tanah, buah maja, cangkang telur, buah & sayur limbah pasar, nasi basi, ampas limbah tahu, bulu unggas dan lain-lain,oleh sebagian hanya dipandang sebagai sampah. Tapi pandangan semacam itu mulai berubah bagi anggota Kelompok Tani Ternak Unggas “Ngudi Luwih” di Desa/Kec. Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Dengan mendapat fasilitasi dari PNPM Mandiri Perdesaan, kelompok telah mengolahnya menjadi bahan baku pakan dan nutrisi ternak yang menguntungkan peternak karena murah dan mudah.

Kelompok tersebut terbentuk sebagai tindak lanjut dari pelatihan ternak unggas yang berlangsung pada bulan April 2012 yang lalu. Pada waktu itu kelompok mendapat pendanaan kegiatan dari dana BLM reguler PNPM Mandiri Perdesaan. Usai mengikuti pelatihan, para alumni pelatihan segera memulai usaha di bidang ternak unggas, meliputi Bebek dan ayam. Semula usaha berjalan sendiri-sendiri dan tanpa ikatan organisasi atau kelompok. Seiring perkembangan usaha dan dampak dari intensitas pertemuan para anggota, akhirnya mereka merasa membutuhkan keberadaan sebuah kelompok sebagai media saling belajar usaha dan pemasaran serta menjaga kekompakan anggota. Akhirnya mereka sepakat mengorganisir diri dalam wadah kelompok tani ternak unggas. Dengan kelompok tersebut diharapkan akan menjadi wadah saling belajar baik anggota kelompok, masyarakat sekitar dan di luar desa.

Agar keberadaan RBM (ruang belajar masyarakat) ini benar-benar lebih berfungsi, maka pada tanggal 24 -25 Nopember 2012 ini kelompok menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Pakan & Nutrisi Ternak Unggas Bersumberdaya Lokal. Tujuan dari pelatihan ini seperti disampaikan ketua panitia sekaligus ketua kelompok, Eko Prayitno, adalah untuk membekali para anggota kelompok akan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam ternak unggas, terutama agar peternak tidak tergantung dengan pakan atau nutrisi pabrikan. Hal ini penting karena biaya pakan dan nutrisi memiliki andil sekitar 70% dari semua biaya usaha ternak unggas. Apabila biaya ini bisa diadakan secara mandiri, tentunya akan bisa menekan biaya sekaligus meningkatkan keuntungan peterna.
Kegiatan pelatihan didukung oleh Pokja RBM Kabupaten Banjarnegara. Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk pendanaan kegiatan pelatihan sebesar Rp. 2.500.000 serta pendampingan. Pelatihan diikuti secara antusias oleh 20an orang peserta. Tempat pelatihan di rumah Bapak Suwitno, salah satu anggota kelompok. Sebagai narasumber, selain dari Pokja RBM dan Fasilitator Kecamatan, juga dari Kantor Dinas Pertanian Kecamatan Purwanegara, yaitu Bapak Ngudi Santosa (Pak Mantri Gendhon).

Dalam sambutan pengarahannya, Pak Bambang Eko Waluyo dari Pokja RBM menyatakan mendukung dan bangga dengan inisiatif kelompok dalam melakukan usaha di bidang ternak unggas. Diharapkan keberadaan kelompok dan kegiatan ini bisa menjadi percontohan dan wadah bagi masyarakat lain yang berminat belajar dalam bidang peternakan Unggas. Selain itu juga ditekankan bahwa untuk terus maju dan bersemangat, kita bisa berkaca pada siklus hidup elang.

Sementara itu, teori dan praktek pembuatan pakan dan nutrisi ternak dipandu oleh Bapak Ngudi Santosa. Diantaranya dengan memperkenalkan aneka jenis sumber pakan di sekitar yang murah dan mudah, kandungan gizi, takaran campuran serta praktek pembuatannya.

Sebagai tindak lanjut pelatihan, maka kegiatan belajar masyarakat ini akan terus diadakan secara rutin melalui pertemuan kelompok setiap minggu terakhir setiap bulannya. Tentunya dengan materi yang lain sesuai kebutuhan anggota.

Bahan baku pakan: Kulit Kacang Tanah

Bahan baku pakan: Sampah buah dan sayuran

Bahan baku pakan: Tepung Cangkang telur

Bahan baku nutrisi: Buah Maja